Selasa, 03 Juli 2018

KEGIATAN LIVE IN DI SEMARANG

Jadi SPG di Toko Buku Semeru Semarang
Selama masa liburan, anak-anak LKSA Cinta Sesama Marganingsih mengadakan live ini di toko buku Semeru Semarang. 
Program live ini merupakan program pembelajaran untuk mengenal dan mengikuti semua kegiatan di toko buku semeru semarang. Dalam kegiatan ini diharapkan, anak-anak dapat mempelajari, memahami, mengenal, merasakan dan merefleksikan kegiatan, pola hidup dan nilai-nilai yang ada selama menjadi PSG di toko buku. 

Berkunjung ke Keuskupan Agung Semarang
Salah satu tujuan program live ini adalah menumbuhkan sikap hidup sederhana, bekerja keras, gotong royong, tanggungjawab, tolong menolong, peduli dengan lingkungan, bekerjasama, sikap hidup mandiri, saling menghormati dan sikap hidup jujur. Tujuan lainnya adalah menanamkan semangat kepedulian untuk membentuk karakter, menjalani hidup apa adanya dengan beradaptasi dengan masyarakat dan juga lingkungan toko buku. 

Manfaat program live ini adalah anak-anak dapat merasakan kekeluargaan, belajar memaknai tatacara hidup bermasyarakat, menghargai sarana yang tersedia di LKSA Marganingsih Lasem. Yang terutama adalah mendapatkan suasana baru yang belum pernah mereka rasakan dan mendapatkan pelajaran untuk bisa mandiri, bertanggungjawab dan menghormati orang lain. kesederhanaan, kejujuran dan juga kebersamaan diharapkan dapat menginspirasi anak-anak setelah selesai kegiatan live ini di toko buku gunung semeru. 

LIVE IN DIMASA LIBURAN SEKOLAH

Liburan panjang bagi anak-anak LKSA Marganingsih Lasem dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan mengadakan Live-in di komunitas Suster-Suster SND. Ada yang membantu di Rumah Retret Tawangmangu, Rumah Pembinaan Novisiat Salatiga, Rumah Induk Pekalongan, juga di Komunitas Rembang. 

Kegiatan anak-anak di Komunitas Rembang dengan membantu membersihkan area lingkungan biara dan klinik, juga belajar membuat kue, membuat sabun kulit dan membuat puyer. 

Anak-anak sangat menikmati kegiatan live-in karena selain bisa melepaskan runitinas harian di LKSA juga dapat ilmu baru yang menjadi bekal dasar untuk hidup mandiri. 

Berikut foto-foto kegiatan live-in di Komunitas Rembang : 
Setiap pagi membersihkan halaman biara dan klinik

Belajar membuat kue

Ida sedang mengoles kuning telur
untuk kue kering

                                                            Buah yang disiram bisa dinikmati 

SEX EDUCATION

Perkembangan teknologi yang mudah diakses oleh siapa saja termasuk anak-anak bisa membahayakan bila tidak selektif dan mengontrol anak-anak. Sajian apa saja bisa diserap termasuk pengetahuan tentang seksualitas. 
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Tim Pembina LKSA Marganingsih Lasem mengadakan Seminar "Sex Education" yang diadakan selama 2 (dua) hari dengan narasumber Sr. M. Laurensa, SND dan Sr. M. Yuliana, SND yang berlatarbelakang sebagai dokter dan perawat. 

Materi yang disajikan juga tentang pemahaman tentang kesehatan lingkungan dan penularan penyakit karena lingkungan yang kurang bersih. 

Semoga pengalaman seminar ini bisa bermanfaat bagi anak-anak dan pembina di LKSA Marganingsih Lasem. 

Berikut cuplikan foto-foto kegiatan selama seminar : 
Sr. Laurensa memberikan materi sex education
Sr. Yuliana mendampingi anak-anak
dalam diskusi kelompok

Anak-anak yang hadir dalam workshop

foto bersama narasumber

SEJARAH AWAL PENDIRIAN LKSA MARGANINGSIH

SEJARAH

Pada tahun 1970, Konggerasi SND mendirikan Biara di Rembang atas permintaan Pastor Paroki Rm. Siferi, SM. Biara yang diberi nama Santa Theresia dan beralamat di Jl. Dr. Sutomo No. 21 Rembang merintis karya pendidikan taman kanak-kanak dekat kompleks biara sendiri. Para Suster melihat bahwa daerah Rembang cukup nyaman dan potensial untuk menjaring panggilan, maka tahun 1970, Novisiat SND dipindahkan dari Pekalongan ke Rembang. Keberadaan Novisiat hanya 2 tahun akibat cuaca Rembang yang sangat panas dengan curah hujan sedikit sehingga kesehatan para novis menurun. Akhirnya novisiat di kembalikan lagi ke Pekalongan. 

Terdorong oleh rasa kasih yang mendalam terhadap sesama yang menderita, muncul gagasan untuk membuka Wisma Cinta Sesama di Jl. Gambiran No. 5, Rembang pada tahun 1970. Wisma yang dinamakan “Panti Asuhan Marganingsih” ini menampung anak-anak terlantar. Marga berarti jalan sedangkan Ningsih dimaknai sebagai cinta kasih. Keprihatinan para suster SND pada masalah sosial khususnya masalah pendidikan anak-anak, memunculkan suatu arah pemikiran untuk mengembangkan misi menjawab kebutuhan masyarakat itu. Cinta kasih pula yang mendorong para suster SND untuk menolong, memelihara, dan terutama mendidik anak-anak asuh. Melalui SK Bupati nomor 33/B/SOS/72, panti asuhan itu berdiri satu atap dengan Novisiat para suster SND di Jln Gambiran no 5. Rembang dan diakui secara resmi 21 November 1972 yang selanjutnya diperingati sebagai hari ulang tahun panti.

Pelayanan para suster semakin berkembang. Tahun 1980, jumlah  penghuni PA mencapai 30-40 anak. Tantangan dari masyarakat setempat berupa penolakan dan pertentangan diterima dengan kesabaran sambil tetap membagikan kebaikan Tuhan kepada anak-anak.

Tuhan mahabaik dan penyelenggara. Keluarga Oei Ing Hwa yang biasa disapa dr. Maryono tersentuh dan berbelaskasih dengan anak-anak yang miskin dan telantar yang dirawat oleh para suster. Beliau menyerahkan rumahnya yang terletak di Jl. Raya Lasem No. 105 kepada para suster untuk merawat anak-anak dengan layak.

Keterlibatan para suster dengan masyarakat setempat mengubah paradigma orang-orang disekitarnya. Para Suster mulai membuka kursus menjahit dan memasak untuk umum sebagai tambahan pemasukan pemeliharaan anak-anak.

Tahun 1989, anak-anak yang dirawat oleh para suster bertambah jumlahnya. Anak panti dipisah tempat tinggalnya untuk putra dan putri. Anak-anak putra tinggal di Rembang, dan putri tinggal di Lasem. 

Usaha para suster dalam mengasuh anak-anak terlantar semakin diakui masyarakat sekitar. Karya keterampilan yang dibuka untuk umum mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Pada tahun 1986, Pemerintah Indonesia melalui Dinas Sosial memberikan penghargaan dan pengakuan. Perluasaan karya sosial ini masih berlangsung dengan mendapat hadiah rumah dari Bapak Budi Wiyono di Jalan Raya No. 78 Lasem. Rumah pertama di Jl. Gambiran No. 5 Rembang dijual dan panti asuhan dibagi dua, yaitu menjadi Panti Asuhan Putera di Jalan Raya No. 78 Lasem dan Panti Asuhan Puteri di Jalan Raya no. 105 Lasem. Tahun 1998, PA Putra kembali pindah ke Lasem. Maka, sejak itu PA Marganingsih berdomisili di Lasem, baik putra maupun putri.  

Program pendidikan yang disediakan oleh para suster di PA ini awalnya terbatas. Bagi anak putra, mereka biasanya boleh mengenyam pendidikan sampai lulus Sekolah Dasar, sedangkan yang putri boleh sampai SLTP. Namun sejak 1989, program ini ditingkatkan. Mereka semua boleh mencapai pendidikan sampai SLTA, dan sesudahnya jika berprestasi akan diberi kesempatan untuk melangkah ke perguruan tinggi. Asal anggota keluarga panti ini awalnya memang anak-anak di Rembang dan sekitarnya. Namun kemudian, keluarga PA menampung juga anak-anak yang berasal dari tempat lain, khususnya tempat dimana ada suster SND berkarya di Indonesia. Sekarang ini, anggota keluarga panti berasal dari berbagai daerah, ada yang berasal dari Rembang, Lasem dan sekitarnya, Ngawi, Surabaya, Kalimantan, Sumba, Padang, Palembang, dan Manado. Karya mulia non profit ini sekurang-kurangnya telah mencetak 139-an alumnus. Banyak diantaranya telah menjadi pribadi-pribadi yang mandiri di kota Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Flores dan lainnya. Selain itu, PA yang mengutamakan semangat kekeluargaan ini, telah menanamkan benih panggilan pada beberapa orang muda dan sekarang dalam masa formatio ini, yakni 2 suster SND, dan 1 bruder FIC.
Sesuai dengan aturan Pemerintah dibawah Dinas Sosial maka nama Panti Asuhan diganti menjadi LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak). 

STATUS 

Nama Lembaga   : Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Wisma Cinta Sesama Marganingsih 
Lokasi            : 
                    1. Panti Putra 
                      Jl. Raya No. 78 Lasem 
                      Telp. 0295 - 531189

                    2. Panti Putri        
                      Jl. Raya No. 105 Lasem 
                      Telp. 0295 - 531140                        

VISI
Menjadi saksi kehadiran TUHAN, sebagai sahabat –anak - anak, agar anak – anak mengalami kebaikanNya.

MISI 
  • Hadir dan terlibat, bersama anak – anak dan masyarakat memberikan pelayanan terutama kaum miskin dan tersingkir.
  • Menanamkan iman akan kebaikan ALLAH dan penyelengaraanNya.
TUJUAN
  • Menyelamatkan anak-anak yang terlantar, 
  • membantu pemerintah dalam bidang pendidikan mental dan moral supaya anak dapat hidup layak di masyarakat dan berguna bagi nusa dan bangsa 
  • mengangkat martabat dan memberikan pelayanan kesejahteraan serta mewujudkan kemandirian bagi anak-anak.
LOGO

Cahaya Kasih-Mu menembus hatiku
Menggerakkan hatiku untuk berbagi 




















MOTTO :
Kamu adalah Aku